Seiring bertambahnya usia, salah satu masalah kesehatan yang paling sering menghantui adalah nyeri sendi. Rasa sakit itu sering muncul di area lutut, ruas jari, siku, leher, pinggang, hingga leher.
Aktivitas fisik yang semula tampak biasa saja, seperti naik tangga, berlari, membungkuk, mengangkat beban, ataupun bersujud, lama-kelamaan menjadi semakin sulit untuk dilakukan.
Rasa nyeri juga sering muncul saat berada di lingkungan yang dingin.
Lantas, mengapa nyeri sendi itu bisa terjadi?
Sebenarnya, banyak hal yang bisa menyebabkan nyeri sendi. Namun, berdasarkan riset yang pernah dilakukan, ternyata 1 dari 10 orang yang mengalami nyeri sendi, disebabkan karena osteoarthritis.
Apa itu osteoarthritis?
Berbeda dengan osteoporosis yang disebabkan oleh pengeroposan tulang, osteoarthritis disebabkan karena kerusakan kronis pada tulang rawan sendi. Kerusakan ini selanjutnya akan menyebabkan pertemuan antar tulang, sehingga menimbulkan pembengkakan, peradangan, kekakuan dan ketidakmampuan untuk bergerak.
Tulang rawan itu sendiri sebenarnya berfungsi sebagai bantalan untuk menyerap guncangan pada sendi. Bila tulang rawan ini rusak, secara otomatis kinerja sendi pasti akan terganggu.
Osteoarthritis sendiri sebenarnya dapat terjadi pada semua sendi. Namun, lokasi yang paling sering mengalami rasa nyeri adalah lutut.
Apa penyebab osteoarthritis?
Osteoarthritis disebabkan karena beberapa faktor resiko, yaitu:
Wah, ternyata berdasarkan penelitian, olah raga yang merupakan aktivitas fisik juga menjadi salah satu penyebab osteoarthritis ya. Lalu, apakah penderita osteoarthritis malah disarankan untuk tidak berolah raga? Bukankah orang dewasa juga perlu berolah raga agar tetap bugar?
Ternyata, penderita osteoarthritis disarankan para ahli untuk tetap berolah raga kok. Kalau tidak berolah raga, malah bisa menyebabkan efek yang kurang baik untuk persendian dan kondisi tubuh lainnya. Hanya saja, beberapa jenis olah raga yang berat memang lebih baik dihindari. Sebagai gantinya, penderita osteoarthritis dapat melakukan beberapa olah raga ringan.
Olah raga yang tepat untuk penderita osteoarthritis
Penderita osteoarthritis dapat melakukan beberapa olah raga ringan, misalnya jalan kaki, bersepeda, renang. Olah raga tersebut tergolong ringan dan memberikan dampak tekanan yang tidak terlalu besar untuk persendian.
Sebenarnya, jogging atau berlari kecil juga bisa menjadi salah satu pilihan olah raga ringan. Namun, sebelum melakukannya, Anda harus memahami kondisi lutut Anda terlebih dahulu. Apabila lutut pernah mengalami cedera, lebih baik hindari aktivitas jogging, karena cedera lutut malah bisa menyebabkan kerusakan sendi jangka panjang.
Sebaliknya, aktivitas fisik seperti melompat dan menekuk lutut, lebih baik dihindari. Aktivitas tersebut memberikan tekanan yang besar pada persendian. Akibatnya, bisa saja persendian terasa semakin nyeri. Olah raga-olah raga yang membutuhkan gerakan lompat dan ketangkasan, seperti basket, tenis, atau badminton, lebih baik dihindari juga.
Cara mencegah dan mengatasi nyeri sendi akibat osteoarthritis
Osteoarthritis termasuk salah satu kondisi yang tidak dapat disembuhkan maupun dicegah. Penanganan yang dilakukan hanya sebatas untuk mengurangi gejalanya saja, terutama rasa nyeri yang dirasakan penderita, agar tidak semakin parah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala osteoarthritis adalah:
1. Menjaga berat badan tetap ideal.
Untuk orang-orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, wajib menurunkan berat badannya. Apabila berat badan tidak dikontrol, dikhawatirkan gejala osteoarthritis semakin parah akibat beban yang ditopang persendian semakin besar.
Untuk orang-orang yang sudah mempunyai berat badan ideal, sebaiknya terus diusahakan agar berat badannya tidak naik.
2. Rutin berolah raga ringan.
Olah raga ringan sangat diperlukan agar kondisi tulang dan persendian bisa tetap sehat. Namun ingat, jangan melakukan olah raga yang memberikan tekanan berlebih pada persendian.
Lebih baik lakukan olah raga ringan seperti contoh pada bagian sebelumnya. Biasakan rutin berolah raga ringan paling tidak selama 30 menit setiap harinya.
3. Jaga pola makan dan gaya hidup.
Pola makan dan gaya hidup sangat mempengaruhi kadar gula seseorang. Kadar gula darah tinggi menyebabkan tulang rawan menjadi lebih kering dan kaku, sehingga mudah robek.
Karena itu, mengatur pola makan dan gaya hidup sangat penting untuk diperhatikan. Selain untuk mengontrol kadar gula darah, cara ini juga penting untuk menghindari obesitas.
4. Melakukan fisioterapi untuk melatih dan menguatkan otot.
Fisioterapi yang baik dengan didampingi fisioterapis ahli dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada persendian. Selain itu, biasanya fisioterapi juga ditujukan untuk melatih dan menguatkan otot.
5. Lebih rajin bergerak.
Di zaman serba instan seperti saat ini, banyak orang makin malas untuk bergerak. Padahal gerakan santai sangat diperlukan untuk menjaga agar otot dan persendian lebih kuat.
Contohnya saat bekerja, usahakan berdiri dan berjalan kecil sebentar saja, dibandingkan hanya duduk berlama-lama tanpa gerakan apapun. Selain itu, Anda juga bisa tetap aktif, misalnya dengan membersihkan rumah atau berkebun, dibanding menonton televisi atau tiduran.
6. Menggunakan suplemen yang baik untuk kesehatan sendi.
Salah satu suplemen yang cukup terkenal untuk menjaga kesehatan sendi adalah kombinasi glucosamine dan chondroitin. Namun sekarang, hydrolyzed collagen bisa jadi salah satu alternatif yang lebih banyak dipakai.
Nah mengapa suplemen hydrolyzed collagen saat ini banyak digunakan?
Ternyata, berdasarkan hasil penelitian, hydrolyzed collagen ini dapat meningkatkan kepadatan tulang, melindungi tulang rawan artikular, dan yang terpenting suplemen ini dapat mengurangi rasa sakit akibat osteoarthritis. Selain itu, suplemen ini juga aman untuk digunakan.
7. Kunjungi dokter untuk berkonsultasi.
Apabila rasa sakit tak kunjung sembuh setelah melakukan cara-cara di atas, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi rasa nyeri.